The global outbreak of Covid-19 and its restrictive social regulations have forced nonviolence activists to change their usual on-the-street protest methods that require mass participation.

This sudden disruptive change occurred during the global phenomenon of democracy regression, especially in Southeast

Minimnya ketersediaan listrik di desa masih menjadi persoalan serius. Meski demikian, wacana transisi energi fosil ke terbarukan berpeluang memberikan solusi penyediaan listrik berkualitas.

Ini karena desa memiliki sejumlah potensi energi terbarukan. Di samping itu, desa tercatat melakukan sejumlah inisiaf elektrifikasi

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29% melalui upaya sendiri dan 40% dengan bantuan internasional pada tahun 2030, sesuai dengan Nationally Determined Contribution (NDC) yang disepakati dalam Persetujuan Paris. Dalam realisasinya, pemerintah telah menetapkan pengendalian

Inovasi semakin dituntut pasca pandemi memicu era disrupsi bagi sejumlah sektor, tak terkecuali sektor energi. Sejak Revolusi Industri, energi fosil menjadi sektor vital bagi perekonomian, dimana devisa terbesar dan penyerapan tenaga kerja tertinggi dominan disumbangkan oleh sektor tersebut (Gross, 2021).

Data terbaru memproyeksikan 45% dari populasi total Haiti telah/akan mengalami kelaparan parah di tahun 2022, khususnya sejak bulan Maret lalu hingga Juni (UN News, 2022). Lantas, hal tersebut merefleksikan bagaimana realita miris terhadap krisis akses pangan di Haiti dan juga

Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai lini kehidupan masyarakat. Tidak hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi masyarakat. Sumber ekonomi masyarakat dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun turut terkena dampaknya. Bagi UMKM yang memiliki keterbatasan modal, sangat berat menghadapi

Wacana transformasi digital sektor publik terus menguat dalam beberapa tahun terakhir. Munculnya tiga disrupsi secara bersamaan (pandemi COVID-19, revolusi digital, dan perubahan iklim) turut memperkuat arus tersebut.

Namun di sisi lain, jurang kesenjangan transformasi digital antar wilayah di Indonesia masih

Disrupsi teknologi mulai memengaruhi bagaimana negara merespons perubahan yang masif dan cepat dalam ranah digital. Salah satunya terkait kehadiran metaverse. Sebuah medium yang menyimulasikan realitas ke dalam dunia virtual. Di Indonesia, respons negara terhadap metaverse mulanya ditandai dengan kemunculan wacana

Deras arus informasi seringkali dianggap sebagai suatu terobosan posif yang dibawa oleh kehadiran media sosial. Hal ini dianggap dapat membawa harapan baru bagi ruang publik, solidaritas publik hingga potensi penciptaan demokrasi parsipatoris. Akan tetapi, harapan tersebut kini dipertanyakan akibat kehadiran

Disrupsi teknologi merupakan perubahan system teknologi digital secara fundamental. Melalui aplikasi teknologi, sistem produksi pertanian yang menggunakan cara-cara tradisional mulai diarahkan untuk proses digitasi seperti integrasi IoT (Internet of Thing) dengan ala-alat mesin pertanian (Alsintan), penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam