Universitas Gadjah Mada
  • Article
    • Perubahan Iklim
    • Revolusi Digital
    • Pandemi
    • Brief Article
  • E-Book
  • Siniar
  • Video
  • Agenda
  • Berkontribusi
  • Tentang Megashift
  • Beranda
  • brief article
  • Revolusi Digital
  • page. 3
Arsip:

Revolusi Digital

Dating Apps & Risikonya Terhadap Anak Muda: Kajian Budaya Siber

brief articleRevolusi Digital Monday, 19 June 2023

Penggunaan internet menimbulkan beberapa kekhawatiran karena banyak digunakan untuk aktivitas seksual oleh anak. Di samping itu, teknologi komunikasi seperti aplikasi kencan berpotensi memfasilitasi perilaku kejahatan seksual. Hal ini mendorong potensi paparan konten pornografi meningkat secara dramatis. Survei yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan & Kebudayaan tahun 2018 menunjukan paparan konten pornografi di kalangan remaja sebesar 91,6 persen yang sebagian besar disebabkan oleh internet (Astuti, Nur’aini, Hariyanti & Pratiwi. 2018: 2). Jika dilihat dari perspektif kebutuhan, aktivitas seksual memang merupakan kebutuhan fisiologis manusia (Maslow, 2000: 4). Aktivitas seksual yang dimediasi teknologi (cybersex) sebenarnya sah-sah saja bagi orang dewasa. Namun, cybersex oleh anak-anak adalah persoalan yang berbeda. Selain mengancam tumbuh kembang psikologi anak, anak dapat menjadi sasaran kejahatan siber. Artikel ini mendalami implikasi perkembangan cybersex dan mengusulkan sejumlah strategi untuk melindungi anak dari bahaya cybersex.

read more

You Are What You Watch: How Our Media Consumption Shapes Our Identity in a World of Algorithms

brief articleRevolusi Digital Monday, 5 June 2023

We’ve all heard the saying ‘you are what you eat’, but have you ever considered that the same might be true for the media we consume? From news articles to social media feeds, the content we consume daily can shape our thoughts, beliefs, and even our identities. So, just as we carefully choose our meals to nourish our bodies, perhaps it’s time we start being more intentional about what we feed our minds.

Media plays a significant role in shaping the values and beliefs of its audience, according to many media effect theories. However, the active audience theory rejects this notion, arguing that audiences are not passive recipients of media messages. Rather, they are actively engaged in interpreting and constructing meaning from media content.

read more

Tantangan Pengembangan Infrastruktur Digital Indonesia

brief articleRevolusi Digital Monday, 8 May 2023

Upaya transformasi digital tidak terlepas dari dua tahapan sebelumnya, yakni digitisasi dan digitalisasi. Digitisasi dipahami sebagai proses mengubah data dari analog menjadi digital, sedangkan digitalisasi adalah proses menuju dan penggunaan sistem digital. Ketika Indonesia, sebagai salah satu negara besar dengan peluang market yang diuntungkan dengan adanya digital ekonomi, digadang-gadang memasuki era transformasi digital sebagai bagian dari program penyejahteraan rakyat, ternyata masih ada banyak tugas yang mesti diselesaikan dalam tahapan digitalisasi supaya Indonesia dapat segera lepas landas bertransformasi secara digital.

read more

Dukungan terhadap Pariwisata Berkelanjutan melalui Pemasaran Digital Community Based Tourism

brief articleRevolusi Digital Monday, 24 April 2023

Community Based Tourism atau sering disingkat sebagai CBT merupakan aktivitas pariwisata yang dimiliki dan dioperasikan komunitas masyarakat yang berkontribusi pada kesejahteraan komunitas melalui dukungan pada kehidupan berkelanjutan serta perlindungan lingkungan, tradisi, dan warisan budaya (ASEAN, 2016:2). Konsep ini hadir merespon perkembangan industri pariwisata yang cenderung dikuasai sektor privat dan tidak memberi hasil signifikan kepada masyarakat setempat (Ambardi dkk., 2019: 9). Meski membawa banyak dampak positif, pengelolaan pariwisata berkelanjutan ini juga memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah ketidakstabilan keuntungan finansial akibat rendahnya kemampuan pemasaran (Boonratana, 2011) dan sulitnya menjangkau pasar (Ngo dkk, 2018). Jika tidak segera diatasi, ketidakstabilan finansial ini dapat mengancam keberlangsungan CBT. Untuk itu, CBT memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan ketersediaan sumber daya komunitas dan kebutuhan wisatawan.

read more

Kesadaran Akan Hiperkonektivitas Sebagai Kompetensi Literasi Digital pada Generasi Milenial di Masa Pandemi COVID-19

brief articlePandemiRevolusi Digital Monday, 10 April 2023

Hiperkonektivitas, atau situasi saat masyarakat selalu terhubung dan berinteraksi dengan perantara teknologi, menjadi situasi yang tidak terelakkan pada masa pandemi Covid-19. Teknologi digital yang bertransformasi sebagai tumpuan untuk beraktivitas, mulai dari aspek pendidikan, sosial, hingga ekonomi, bagaikan pisau bermata dua: mempermudah manusia untuk saling terhubung saat dituntut untuk menjaga jarak fisik serta membatasi interaksi tatap muka, sekaligus menuntut manusia—yang selanjutnya disebut masyarakat digital—untuk fasih dan memiliki resiliensi agar terhindar dari dampak negatif saat menggunakan media digital.

read more

Generasi Z dan Pesan Pariwisata Berkelanjutan di Instagram

brief articleRevolusi Digital Monday, 3 April 2023

Belakangan ini, kegiatan berwisata atau traveling semakin digandrungi oleh kaum muda. Istilah-istilah seperti healing, solo trip, dan sejenisnya, ramai menghiasi lini masa di berbagai platform media sosial. Media sosial memainkan peran signifikan terhadap proses pencarian, penggunaan, penyebaran, hingga kemudian pengambilan keputusan wisatawan. Media sosial seakan-akan telah menggantikan brosur perjalanan hingga album dokumentasi bagi para wisatawan, khususnya mereka yang berasal dari generasi muda. Besarnya peran media sosial ini pun menghadirkan banyak fenomena baru dalam dinamika komunikasi pariwisata di Indonesia.

read more

Pasar Aset Kripto dan Ekonomi Metaverse: Risiko Integrasi dan Regulasi

brief articleRevolusi Digital Monday, 20 March 2023

Pengembangan teknologi yang dilakukan secara berkelanjutan dewasa ini telah mendorong hadirnya berbagai disrupsi tidak terduga (unpredictable disruption). Salah satunya adalah digunakannya aset kripto sebagai salah satu instrumen ekosistem ekonomi digital. Jenis aset kripto yang umum digunakan adalah mata uang kripto (cryptocurrency) seperti bitcoin, ethereum ataupun bentuk mata uang kripto lainnya. Pemanfaatan mata uang kripto sebagai alat pembayaran dalam ekosistem ekonomi digital pada skala global tersebut menjadi satu disrupsi yang serius di tingkat nasional. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) telah secara tegas melarang penggunaan mata uang kripto yang umum juga disebut sebagai mata uang virtual (virtual currency) sebagai alat pembayaran sesuai ketentuan Pasal 34 huruf (a) Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PBI 18/2016). Meski demikian, aturan yang dimaksud tidak dapat secara ekstensif menjangkau pengembang teknologi generasi kelima (5G) yang memperluas cakupan ekosistem ekonomi digital ke satu model termutakhir, yaitu ekosistem metaverse.

read more

Mikro Selebritas, Pandemi COVID-19 dan Komodifikasi Audiens

brief articleRevolusi Digital Monday, 13 March 2023

Sejak virus COVID-19 menyebar dan menjadi krisis global, tingkat kepedulian masyarakat dunia mulai bertambah terkait pentingnya menjaga pola hidup sehat. Kepedulian tersebut salah satunya ditunjukan dengan membagikan informasi melalui media digital. Media sosial Instagram sebagai salah satu produk dari media digital banyak digunakan oleh kementerian bidang kesehatan, organisasi, komunitas hingga individu guna menyampaikan informasi maupun kampanye tentang kesehatan.

Dengan maraknya pemanfaatan media sosial, penikmat Instagram pun turut meningkat. Hal tersebut mengakibatkan presentasi organisasi maupun individu dalam menyampaikan informasi terkait COVID-19 pun kian beragam, sehingga mulai bermunculan mikro selebritas baru. Karakteristik dari media sosial seperti Instagram ini memungkinkan penggunanya untuk dapat berpartisipasi dalam percakapan di dunia maya. Seperti yang dinyatakan oleh Turner (2010), dengan adanya demotic turn seorang individu yang awam sekalipun dapat meningkatkan visibilitasnya, salah satunya dengan label micro celebrity (Senft, 2008) yang dapat disandang individu atas popularitasnya di media baru.

read more

Komunikasi Keamanan Siber: Menyikapi Ancaman Keamanan Data Pemilih Dalam Pemilu

brief articleRevolusi Digital Monday, 27 February 2023

Teknologi informasi tengah ditransformasikan secara parsial ke dalam beberapa sistem pelaksanaan pemilu di Indonesia. Penerapan TIK dalam pemilu memiliki urgensi sebagai alat dukung guna meningkatkan kualitas pemilu yang berintegritas, berkualitas, transparan, dan akuntabel (Suri & Yuneva, 2021). Namun, di balik urgensi tersebut, penerapan teknologi membuka spektrum ancaman baru yakni ancaman serangan siber terhadap sistem informasi digital yang digunakan dalam proses tahapan pemilu. Serangan siber dapat berimbas pada kekacauan politik hingga ancaman terhadap seluruh warga negara, salah satunya ancaman serangan terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang berisi data warga negara yang memiliki hak politik secara konstitusi.

read more

Efisiensi Industri Media: Implikasi Terhadap Jurnalis dan Kualitas Berita

brief articleRevolusi Digital Monday, 20 February 2023

Transformasi digital tidak hanya menawarkan kesempatan baru untuk kemajuan ekonomi dan sosial, tetapi juga dapat mematikan bagi yang tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dalam industri media, kemudahan yang diberikan transformasi digital memaksa perusahaan media dan jurnalis untuk merubah pola kerja. Tranformasi digital memberikan kemudahan dalam peningkatan produktivitas jurnalis. Namun, dengan alasan kemudahan teknnologi perusahaan media menuntut jurnalis untuk dapat melakukan banyak hal sekaligus dengan upah minimum. Efisiensi tersebut tidak hanya berdampak terhadap jurnalis, tetapi juga terhadap kualitas berita dan audience media.

read more

12345…7
Universitas Gadjah Mada

© Universitas Gajah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY